Rin Die Welt

  Hey, kemarilah! Aku berbeda dengan orang lain. Aku mengerti perasaanmu, kesedihanmu, dan keinginanmu. Awalnya aku takut bertemu denganmu, tetapi kini ku mengerti apa yang kamu rasakan. Setelah ku mengerti, ternyata aku tak sendiri. Oleh karena itu ku mau bersamamu! Bagaimanapun wajahmu, kau cantik bagiku. Kau tahu, aku juga mau diperhatikan seperti yang kamu lakukan. Terima kasih telah memperhatikanku sepanjang waktu. Aku akan mendengarkan ceritamu kapanpun kamu inginkan. Meskipun siang menghalangi keberadaanmu. Cerita ku pasti sampai kepadamu kan? Jika malam telah datang. Pasti ku pergi untuk berdua melihat indahnya bulan dan bintang. Kamu tak seburuk yang orang lain katakan. Senyummu yang menyeringai membuatku gemetar. Tapi rangkulan, kisahmu, dan mendengarkan ceritaku lebih menenangkan. Denganmu, aku bisa tersenyum dan bahagia. Umurmu yang tua telah membimbingku. Meskipun terkadang kau menangis seperti wanita biasanya. Kamu tetaplah yang terindah yang pernah kutemui. Terima ka...

  Bisakah aku melihatmu kembali? Kau adalah alasanku hidup. Kau adalah maknaku hidup. Kau adalah tujuanku hidup. Kau adalah satu-satunya hidupku. Bisakah aku bahagia lagi? Ku tak bisa menjalaninya. Ku tak bisa melupakannya. Ku tak bisa melaluinya. Ku tak bisa menemukan selain dirimu. Ku harap kau mendengar ini. Bersamamu adalah hal yang paling bahagia. Bersamamu adalah hal yang paling indah. Bersamamu adalah hal yang paling berbunga Bersamamu adalah hal yang paling ku kenang dalam hidupku. Kau lihatlah kemari. Betapa gelapnya malam tanpamu. Betapa sepinya rumah tanpamu. Betapa lambatnya waktu tanpamu. Betapa kosongnya pikiranku selain tentangmu. Rin Masa lalu, 3 September 2024

sedih, senang, keduanya adalah hal yang berbeda. namun bisa terjadi bersama. kuburan, tempat sedih dan senang. melihat jiwa yang terlepas, raga yang tertindas. engkau mati dengan arti. tanpa kau mati, semua ini tak terjadi. ketika ku sadar, jemari dan jantungku bergetar. aku sudah memiliki, isi dalam hati. ku kira tak kan bisa seperti ini. terbangun karena tamparan harapan. dari beberapa kawan. engkau, telah berjasa bagiku. tanpamu, aku takkan bisa menjadi diriku. karenamu, aku bisa bertemu. dengan tangan-tangan hinggapan. ketika kau sedih sepanjang hari, bunuh diri adalah hal terbaik yang telah kau lalui. tak ada suara, tak ada mata, kau mati tanpa berita. terima kasih aku. aku yang lalu. Matimu, adalah kelahiranku. Mati. Mati. Mati. Mampus Kau! Kau orang terhina dan terbaik yang telah ku temui! Kejeniusan dan keberanianmu untuk mati, adalah hal terindah yang ku kenangi. Akhirnya, aku bahagia. Dari ghaib menuju nyata. - oleh seorang mayat berjalan yang hidup kembali. mengenang seluruh...

Hidup di dunia yang berbeda, rasanya sangat menyiksa. Kehidupan yang tak adil, sepi, menakutkan, menjijikan. Itu sebab melihat dunia sebagai rumah. Menghiraukan semuanya, apa yang terjadi telah terjadi. Kau tidak bisa merubah apapun, dan jangan berharap sedikitpun. Apati. Adalah jawaban segalanya. Sekalipun Tuhan menjanjikan harapan, Dia pun berhak memberikan kehampaan. Kedamaian ketika sadar akan diri. Tempat bukanlah semestinya disini. Semua hanyalah halusinasi. Maka biarkan itu terlewati. Hidup langkah demi langkah. Hari demi hari. Bukan kah semuanya akan mati? Kenapa tidak lebih dulu bunuh diri sendiri? - oleh mayat berjalan, yang tidak bisa tidur, dan hidup damai bersama teman lainnya di pohon yang jauh dari kehidupan. Dia sangat berterima kasih kepada temannya, yang sangat mengerti perasaannya, dan telah memberikan kedamaian selamanya bagi dia. Rin,  14 feb 2024.