Posts

Es werden Posts vom Februar, 2018 angezeigt.

Angan Semu

Bild
[Source] “Angan Semu” Setelah jutaan menit kita lewati, ribuan hari kita temui, puluhan tahun kita lalui, aku rela melepasmu pergi dari pandangan kedua mata ini untuk selamanya. Malam ini adalah malam terakhir ku dapat melihatmu sebelum dirimu pergi meninggalkanku di rumah ini seorang diri menuju kedamaian bersama bumi. Di tengah hujan yang seakan-akan menjemputmu, ingin ku ucapkan kalimat perpisahanku padamu. Kumohon dengarkanlah wahai cintaku. “Sayang, mungkin ragamu kini telah pergi, namun kenanganmu selalu ada di palung hatiku sebagai cintaku yang abadi.” “Ingatkah kau saat pertama kita bertemu yang menjadi awal ku jatuh cinta padamu?“ Masa itu di kala senja sepulang sekolah. Ketika ku sedang menunggu seorang teman di bangku koridor kelas. Kau panggil namaku dari kejauhan lalu datang kepadaku. Kau menawarkanku sebuah makaroni yang sebelumnya kukira itu hanyalah cuma-cuma, namun ternyata kau sedang menjualnya. Kita bercakap-cakap kecil selagi kutunggu temanku. Ke

Lebih Dari Suka, Aku Cinta Belajar [Part 2]

Keesokan harinya, pengumuman tahap seleksi di tempel di mading sekolah. Irene membeku. Rasanya seperti disiram air es di pagi hari. Tangannya mengepal menahan rasa sakit. Kakinya dipaksa untuk berjalan meninggalkan kerumunan orang-orang di depan mading. Irene menahan bendungan air matanya. Dia berlari ke taman sekolah yang sepi, lalu menangis. Dirinya tidak masuk tahap seleksi. Orang yang masuk tahap seleksi adalah Yeri dan Henri. Yeri diposisi pertama dengan nilai 85 dan Henri dengan nilai 80. Irene tidak percaya bahwa dirinya akan kalah dalam bidang seperti ini. Yang menyakitkan bagi Irene adalah kenyataan yang ada ternyata tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan. Dia terlalu percaya dengan kemampuanya sampai dia lupa bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha dan Irene sama sekali tidak berusaha, sehingga dia pantas untuk mendapatkan hasil yang berbeda dari yang dia bayangkan. “Irene?“ Irene kenal dengan suara itu. “Irene, gak apa-apa.“ Wendy memeluk Irene. Berusaha untuk me

Lebih Dari Suka, Aku Cinta Belajar [Part 1]

Karya : Meika Sugastiana Putri Lebih Dari Suka, Aku Cinta Belajar “Ren, lo ikut lomba olimpiade Matematika kan?“ tanya Wendy kepada Irene yang sedang sibuk dengan ponselnya. Irene Iriana, siswi SMA Melati yang terkenal pintar di kelasnya. Dia pintar dan juga punya wajah yang cantik. “Males, sih,“ jawab Irene acuh tak acuh. “Ikut aja kali, lagian lo pasti menang. Di kelas ini yang ikut cuma Henri kok. Di kelas sebelah ada Yeri sih. Yeri yang kemana-mana suka bawa buku itu loh. Mending lo ikut aja deh.“ Wendi menyarankan. Irene sudah pernah mendengar nama Yeri. Dia adalah anak kelas XI IPA B yang kemanapun dia pergi, pasti ada sebuah buku berada dalam genggaman tangannya. Entah itu adalah novel, kamus, ataupun buku pelajaran. Beberapa orang bilang kalau Yeri itu sebenarnya bukanlah seseorang yang pintar. Dia lebih pantas disebut pintar mengerjakan tugas sekolah karena tidak pernah dalam hidupnya dia tidak mengerjakan PR. Bila di dalam kelas, kepintaran Yeri tampak biasa saj

Kecewa

Bild
[Source] Dalam kegelapan yang pilu Ku dekap rasa sedihku Ku coba buang seiringnya waktu Angin pun ikut terpaku Bolehkah aku bertanya Pertanyaan yang sudah ku tahu jawabannya Aku hanya ingin semesta mendengarnya Dari mulutmu yang selalu berdusta Kecewaku bukan kecewamu Tapi jelas itu salahmu Kau genggam kuat hatiku Lalu kau remukkan tanpa malu Bolehkah aku meminta Separuh jiwa yang telah kau bawa Aku ingin segera melupakannya Segala dusta manis yang berirama Karya : Meika Sugastiana Putri